By: Syaidatul Fitria Malini
Pagi yang sedikit menggelinding ke barat
Perempuan itu siap menemui tumpukan sampah di pinggir jalan besar
Tempat para ibu-ibu membuang sampah setiap pagi
Dengan seruas besi dan karung yang dilipat empat dibungkus kresek hitam
Baju merah lusuh membalut tubuhnya
Kerudung hitam keabu-abuan
Sebab terlalu lama tak menyentuh air dan diterjen
Perempuan dengan tubuh kurus lunglai
Berjalan menyusuri lorong-lorong kecil
Berharap ada plastik yang dibuang ibu tadi pagi
Ia mulai mengais
Memilah dan Memilih
Sampah mana yang bisa dijual dijadikan uang
Karung belum juga terisi penuh
Kalau tidak penuh, perut tak akan terisi
Sebab harga sebungkus nasi ada pada satu karung sampah
Lombok, Juni 2012
Pagi yang sedikit menggelinding ke barat
Perempuan itu siap menemui tumpukan sampah di pinggir jalan besar
Tempat para ibu-ibu membuang sampah setiap pagi
Dengan seruas besi dan karung yang dilipat empat dibungkus kresek hitam
Baju merah lusuh membalut tubuhnya
Kerudung hitam keabu-abuan
Sebab terlalu lama tak menyentuh air dan diterjen
Perempuan dengan tubuh kurus lunglai
Berjalan menyusuri lorong-lorong kecil
Berharap ada plastik yang dibuang ibu tadi pagi
Ia mulai mengais
Memilah dan Memilih
Sampah mana yang bisa dijual dijadikan uang
Karung belum juga terisi penuh
Kalau tidak penuh, perut tak akan terisi
Sebab harga sebungkus nasi ada pada satu karung sampah
Lombok, Juni 2012